وَجَاءُوا أَبَاهُمْ عِشَاءً يَبْكُونَ قَالُوا يَا أَبَانَا إِنَّا ذَهَبْنَا نَسْتَبِقُ وَتَرَكْنَا يُوسُفَ عِنْدَ مَتَاعِنَا فَأَكَلَهُ الذِّئْبُ ۖ وَمَا أَنْتَ بِمُؤْمِنٍ لَنَا
وَلَوْ كُنَّا صَادِقِينَ
Artinya: Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis.
“Mereka berkata: “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar”. (Yusuf:16-17)
وَجَاءُوا عَلَىٰ قَمِيصِهِ بِدَمٍ كَذِبٍ ۚ
“Mereka datang kepada ayah mereka membawa darah palsu” (Yusuf:18).

Saudara saudara Yusuf ‘melaporkan’ kepada Ya’qub bahwa Yusuf dimakan serigala tak dikenal. Sebagai buktinya mereka membawa baju ‘korban’ yang ada bercak darahnya. Ya’kub menerima laporan tersebut dan mempercayainya sebagai sebuah fakta.
Tetapi ayat berikutnya tegas mengatakan bahwa alat bukti tersebut tidak dapat diterima, itu hanya akal akalan mereka dan cerita serangan serigala itu dusta belaka. Maha Benar Allah. Ambillah pelajaran.
Penulis : KH. Syarif Rahmat RA, SQ, MA

