RAMADHAN HARI KESEMBILAN BELAS
Syarif Rahmat RA
وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: “dan agar kamu bersyukur”.
Penjelasan dan perintah Allah kepada orang orang beriman agar mereka berpuasa merupakan anugerah yang sangat besar bagi orang orang yang mengetahui dan memahami berbagai pahala dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Dispensasi bagi orang sakit dan bepergian untuk menggantinya dengan puasa di luar Ramadhan, dispensasi membayar fidyah bagi orang yang berat melaksanakan puasa, juga merupakan anugerah Allah yang dirasakan manfaatnya oleh Ummat manusia. Wajibnya orang yang mendapatkan nikmat adalah bersyukur berterimakasih kepada pemberinya. Bagi mereka yg bersyukur Allah sediakan tambahan, sedangkan bagi yang kufur Allah siapkan siksaan dan penderitaan.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ.(ابراهيم:٧)
Artinya: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (Ibrahim:7).
Kepada Kaum Saba Allah memerintahkan bersukur karena nikmat yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Tetapi mereka berpaling dari jalan lurus, maka kerugian yang mereka dapatkan.
لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ ۖ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ ۖ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ ۚ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ.فَأَعْرَضُوا فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنَاهُمْ بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَيْ أُكُلٍ خَمْطٍ وَأَثْلٍ وَشَيْءٍ مِنْ سِدْرٍ
. قَلِيلٍ.ذَٰلِكَ جَزَيْنَاهُمْ بِمَا كَفَرُوا ۖ وَهَلْ نُجَازِي إِلَّا الْكَفُورَ
Artinya: “Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun”.Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir” (Saba:15-17)
Kepada kedua orang tua manusia wajib bersyukur atas jasa jasa mereka. Bahkan secara khusus Allah menggandengkan perintah bersyukur kepada mereka dengan perintah bersyukur kepada-Nya.
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ. (لقمان:١٤)
Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu” (Luqman:14).
Syukur atau terimakasih bukan hanya kepada Allah, tetapi juga kepada sesama manusia. Bahkan orang yang tidak berterimakasih kepada sesamanya, dianggap tidak bersyukur kepada Penciptanya. Rasulullah SAW bersabda:
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «لا يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لا يَشْكُرُ النَّاسَ» (رواه أحمد وأبو داود)
Artinya: “Tidak dianggap bersyukur kepada Allah orang yang tidak bersyukur kepada sesama manusia” (HR Ahmad dan Abu Dawud).
Nabi Sulaiman AS memohon kepada Allah agar dianugerahi hati yang pandai bersyukur:
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ. (النمل:١٩)
Artinya: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (An Naml:19).
Mereka yang berusia 40 ke atas pasti tahu betapa besarnya nikmat Allah yang ia terima. Maka dari lubuk hati yang paling dalam ia ingin dapat menyampaikan rasa terimakasih kepada Pemberinya. Tetapi karena kemampuan bersyukur itu merupakan anugerah dari Allah pula, maka ia akan memohon agar Allah berkenan menganugerahkannya.
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ.(الاحقاف:١٥)
Artinya: “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. (Al Ahwaf:15).
Mu’adz bin Jabal RA melaporkan:
أنَّ رسولَ اللَّه صلَّى اللَّه علَيهِ وسلَّمَ أخذَ بيدِهِ، وقالَ: يا مُعاذُ، واللَّهِ إنِّي لأحبُّكَ، واللَّهِ إنِّي لأحبُّك، فقالَ: أوصيكَ يا معاذُ لا تدَعنَّ في دُبُرَ كلِّ صلاةٍ تقولُ: اللَّهمَّ أعنِّي على ذِكْرِكَ، وشُكْرِكَ، وحُسنِ عبادتِكَ. (رواه ابو داود)
Artinya: Bahwa Rasulullah SAW memegang tangannya (Mu’adz) dan bersabda: “Hai Mu’adz, demi Allah aku benar benar mencintaimu, demi Allah aku benar benar mencintaimu”. Lalu beliau bersabda lagi: “Aku berpesan kepadamu, Hai Mu’adz, janganlah sekali kali engkau meninggalkan do’a di belakang shalatmu: “Ya Allah, tolonglah aku agar dapat mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan menghamba dengan sebaik baik penghambaan kepada-Mu” (HR Abu Dawud)
Hasbunallah
(Pondok Cabe, Rabu 19 Maret 2025 M/19 Ramadhan 1446 H jam 11.45)

