RAMADHAN KEDUA PULUH LIMA
Syarif Rahmat RA
Firman Allah:
فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ
Artinya: “Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu..”
Kata “Basyiruhunna” yang berasal dari kata “basyaratun” menurut asalnya berarti “sentuhan kulit” dapat dimaknai dengan dua arti; bersentuhan dan bersetubuh. Untuk makna bersentuhan kulit dapat dilihat kembali Hadis berikut:
عائشة رضي الله عنها قالت: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُ وَهُوَ صَائِمٌ، وَيُبَاشِرُ وَهُوَ صَائِمٌ، وَلَكِنَّهُ أَمْلَكُكُمْ لِإِرْبِهِ. رواه البخاري ومسلم
Artinya: Aisyah RA berkata; Rasulullah SAW pernah mencium isterinya padahal beliau sedang berpuasa, beliau juga bersentuhan (memegang) isterinya padahal beliau sedang berpuasa. Hanya saja beliau memang orang yang paling kuat mengendalikan syahwatnya di antara kamu” (HR Al Bukhari dan Muslim).
Selain kasus Jimaknya Umar bin Khattab ada juga riwayat menyebutkan bahwa ayat tersebut turun berkenaan dengan Qais bin Shormah yang pingsan karena kelaparan. Melalui kalimat ini dapat diyakini bahwa yang benar latar belakang turunnya ayat ini adalah jimaknya Umar bin Khattab. Wallahu A’lam
Selanjutnya Allah mempersilahkan kaum Muslimin mencari apa yang telah ditetapkan Allah atas mereka. Terdapat ragam pendapat Ulama mengenai apa yang dimaksud. Sebagian mengatakan yang dituju adalah “anak”, sehingga arti ayat adalah “Silahkan kalian berjimak di malam bulan Ramadhan dan berharaplah agar kalianm mendapatkan anak”. Pendapat lain mengatakan yang telah ditetapkan Allah bagi kaum Muslimin adalah “Lailatul Qadar” sehingga arti ayat adalah “Silahkan kalian berjimak di malam bulan Ramadhan dan berharaplah kalian juga mendapatkan Lailatul Qadar”. Ada juga yang mengatakan bahwa kalimat itu merupakan penguat bagi kalimat sebelumnya sehingga arti ayat adalah “Silahkan kalian berjimak di malam bulan Ramadhan dan lakukanlah pada tempat yang telah ditentukan Allah kepada kalian”. Tetapi pendapat pertama yang paling banyak, sehingga di dalamnya terdapat pesan agar dalam berjimak seorang Muslim bukan hanya sekedar menyalurkan Hawa Nafsunya, tetapi juga dalam rangka mencari keturunan. Wallahu A’lam
(Jatinegara, Selasa 25 Maret 2025 M/25 Ramadhan 1446 H Jam 15.46)

