CIAMIS : Bencana alam tanah bergerak mengancam puluhan rumah warga yang ada di wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Kondisi ini memicu kekhawatiran warga setempat, dan mendapat perhatian serius dari Pemerintah.

Sebagai respons atas kejadian tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengirimkan Tim Khusus ke lokasi kejadian bencana, guna melakukan penelitian, dan kajian langsung, terhadap fenomena pergerakan tanah yang terjadi di wilayah tersebut.

Pantauan di lapangan pada hari Selasa (15/04/2025), Tim dari Badan Geologi, didampingi oleh Petugas dari BPBD Kabupaten Ciamis, serta Unsur Muspika Kecamatan Pamarican, melakukan peninjauan langsung ke titik-titik terdampak, yang berlokasi di Dusun Sindangjaya, Desa Neglasari.

Dalam peninjauan tersebut, Tim melakukan pemeriksaan pada sejumlah titik pergeseran tanah, yang menyebabkan retakan, dan kerusakan pada bangunan rumah milik warga.

Kepala Tim Kerja Pergerakan Tanah dari Badan Geologi, Torik Prambada, mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan awal menunjukkan kondisi geologi di wilayah tersebut tergolong kompleks, dan labil.

“Struktur geologi di wilayah ini cukup kompleks, tanahnya tidak stabil. Langkah awal yang harus segera dilakukan adalah perbaikan sistem drainase, agar air tidak langsung masuk ke dalam rekahan tanah. Selain itu, retakan tanah juga harus segera ditutup, atau diurug,” jelas Torik.

Ia juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat, akan potensi bencana yang mengintai wilayah tersebut.

Menurutnya, Desa Neglasari berada di jalur sesar aktif, dan telah mengalami bencana tanah bergerak sebanyak tiga kali, sejak Tahun 2021 lalu.

“Kalau warga tetap ingin membangun rumah di area ini, maka desain bangunannya harus diperhatikan dengan sangat cermat. Harus kuat secara struktur, dan sesuai standar geometris, karena risiko terulangnya bencana ini sangat tinggi,” imbuhnya.

Pihak berwenang, mengimbau masyarakat agar tetap waspada, dan mengikuti arahan dari Tim Teknis, serta Pemerintah Daerah, sembari menunggu hasil kajian lengkap, yang akan menentukan langkah mitigasi lanjutan.

Penulis : Alfan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *